top of page
  • Writer's pictureArya Kahar

Biru – Efek Rumah Kaca, Sebuah Ulasan Panjang Tanpa Makna Yang Gak Ngulas-Ngulas Amat

Sepuluh menit minus tujuh detik yang….. ah, selalu ngilu rahang saya kalau dengar ini lagu. Musik ERK kaya sekali di ‘Biru’ ini, ramai riuh instrumen, bukan ERK trio minimalis sederhana seperti di diskografi awal mereka.

Aransemen di sini berlapis-lapis, dinamika lagunya jadi kompleks sekali. Ini agak spoiler tapi terima aja yaa, sejak awal lagu nuansa post-rock sudah terasa dari layer-layer gitar yang getir dan penuh ambience, gelisah sekali. Sesekali ajakan berdansa diserukan lewat duet drum-bass yang funky dan soulful. Di beberapa bagian, vokal ditarik sedikit ke belakang lalu mereka masukkan piano, instrumen tiup, gesek, dan lain lain serta back vocal, semua menjadi alter ego. Cukup. Oke, lagu ini tidak biasa, kalau tak mau dibilang berat. Perlu usaha untuk menikmati lagu ini. Buat saya, ini kejutan. Tujuh tahun vakum sepertinya mereka telah menjelajah jauh. ERK makin dewasa dalam musik, juga lirik. Mereka tidak sefrontal dan sevokal sebelumnya. Tidak sekeras dulu, kalau tidak mau dibilang melembek. Api itu masih ada tapi lebih kalem, lebih tenang. “Biru” hampir sama dengan “Cinta Melulu”, lugas bicara tentang ekonomi, kegelisahan akan pergerakan pasar (khususnya musik), semangat untuk merdeka dan berdikari. Bedanya, jika di ‘Cinta Melulu’ pesannya cenderung dalam nada sinikal, di ‘Biru’ mereka terdengar lebih optimistis. “Pasar Bisa Diciptakan” diserukan berulang-ulang.

“Kami mau yang lebih indah Bukan hanya remah remah Sepah, sudahlah

Kami hanya akan mencipta Segala apa yang kami cinta, bahagia

Kami bawa yang membara Di dasar jiwa, di dasar jiwa

Menembus rimba dan belantara sendiri (pasar bisa diciptakan) Membangun kota dan peradaban sendiri”

Sepuluh menit minus tujuh detik yang….. ‘eh, itu ga kepanjangan?’ Percayalah, durasi panjang lagu ini bukanlah suatu kelemahan. Setiap menit yang dihabiskan dengan “Biru” adalah berharga, percayalah. Memang rasanya tidak banyak lirik-lirik yang ‘catchy’ untuk dinyanyikan bersama. Namun, suasana lah yang membuat lagu ini begitu kuat. Durasi panjang malah menambah keakraban, suasana begitu bermakna dan kita tidak ingin menyudahinya begitu saja. ‘Eh memangnya ga bosan?’ Gak tau juga sih. Yang pasti sampai saat ini saya belum bosan dan masih enjoy aja dengan lagu ini. Tapi ya kalau memang mau bicara bosan, ya manusia mana sih yang gak akan bosan, sama Tuhan aja kadang kita bosan. Ya sama aja kan dengan lagu-lagu lain, dengan durasi pendek, yang bahkan 1 menit saja kadang baru intro udah bosan duluan. Hahahahaha. yah, begitulah kira-kira ulasan panjang tanpa makna yang ga ngulas-ngulas amat dari saya… Hahahaha. (akar)

Lirik:

Pasar Bisa Diciptakan Kami mau yang lebih indah Bukan hanya remah remah Sepah, sudahlah

Kami hanya akan mencipta Segala apa yang kami cinta, bahagia

Kami bawa yang membara Di dasar jiwa, di dasar jiwa

Menembus rimba dan belantara sendiri (pasar bisa diciptakan) Membangun kota dan peradaban sendiri

Kami ingin lebih bergizi Bukan hanya yang malnutrisi,substansi

Kami bawa yang membara Di dasar jiwa, di dasar jiwa

Menembus rimba dan belantara sendiri (pasar bisa diciptakan) Membangun kota dan peradaban sendiri

Pasar bisa diciptakan, pasar bisa diciptakan Pasar bisa diciptakan, pasar bisa diciptakan Pasar bisa diciptakan ooooo

Pasar bisa diciptakan, pasar bisa diciptakan Pasar bisa diciptakan, pasar bisa diciptakan Pasar bisa diciptakan

Cipta Bisa Dipasarkan

Dari kegelisahan dipadatkan dengan cinta Bergemuruh di dada jauh dari mereda Fantasi yang menggila bercampur rasa kecewa Pelan-pelan hilangnya jadi sepercik cahaya

Oh cahaya, akhirnya kita sampai juga Temukannya, sinarnya pun dibagi rata Berbinar binar hidup bergelora Oh cahaya la la la la lalala

Imajinasi rasa takut larut didalamnya Tak terkira siksanya, hingga capai bahagia Amarah angan angan berhamburan berkejaran Akan terus mendera hingga titik terangnya

Kegelapan masih membayang Menyelimuti, menolak pergi Mencari ruang gerak ditentang Dan menjadi ironi

1 view0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page