”Bagaimana rasanya menjadi seorang remaja?” mungkin bukan cuma saya yang pernah mendapatkan pertanyaan seperti itu. Well, I want to give my answer here.
IMHO, remaja adalah bentuk nyata kebebasan.
Remaja itu raja. Saat dewasa, ia turun kasta.
Sebenarnya, remaja belum cukup dewasa untuk lepas dari semua ikatan, tetapi remaja juga tak lagi terlalu bocah untuk terus-terusan terikat. Remaja ada di persimpangan, hal ini menjadikannya benar-benar bebas.
Ia bisa memilih untuk melakukan apa saja tanpa mempedulikan segala hal yang mengikatnya, namun ia bisa kapan saja kembali ke sangkarnya ketika sesuatu tak berjalan sesuai rencana.
Bebasnya remaja beda bebasnya orang dewasa, yang punya resiko besar di setiap tindakannya dan kadang itu perlu ditanggung sendiri, apalagi yang telah hidup sendiri.
Bebasnya remaja beda dengan bebasnya orang dewasa, sebab selalu punya tim keamanan khusus di belakangnya, yang setia menjaga meski kadang tak kasat mata, yakni keluarga, teman, dan masyarakat sekitar. Ketiganya adalah barang mewah yang seringkali lupa untuk disyukuri.
Remaja itu raja. Saat dewasa, ia turun kasta.
Menjadi remaja adalah sebuah kemewahan. Harganya terlalu mahal untuk diulang kembali. Menjadi remaja adalah sebuah keajaiban. Dan layaknya keajaiban, hal itu hanya terjadi sekali dalam hidup.
Commentaires